Pemerintah akan mempercepat realisasi impor sapi dan daging gunamenjamin ketersediaan dan stabilisasi harga daging menjelang bulan Ramadhan tahun ini. Ini menjadi prioritas mengingat harga daging kita masih dalam posisi yang cukup tinggi. Kami harap harganya bisa di bawah Rp 80.000 per kg, kata Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA saat mengumumkan peraturan baru Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan terkait Percepatan Pelaksanaan Importasi Hewan dan Produk Hewan di Jakarta.

Mentan menegaskan, Kementan terus berupaya meningkatkan produksi serta memaksimalkan pemanfaatan sapi lokal di daerah. Beberapa kawasan sentra produksipun akan siap menyuplai permintaan daging sapi. Meskipun, masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi yaitu masalah infrastruktur dan transportasi.

"Salah satu yang dilakukan adalah mengajukan percepatan impor contohnya dari triwulan pertama ke triwulan kedua yang aturannya sudah keluar dan sudah ditandatangani," jelasnya.

Meskipun importasi dipercepat namun Mentan berjanji tetap memperhatikan nasib peternak dengan mengupayakan agar harga daging sapi di tingkat peternak tidak tertekan dan tetap terjaga di harga Rp30.000 sampai Rp32.000. Angka tersebut, sudah cukup dan masih ada keuntungan, jelasnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan bahwa pembukaan keran impor tidak akan membuat harga sapi jatuh karena pada dasarnya, penambahan impor diperlukan agar harga daging tidak melonjak jelang Lebaran.

"Semangat kita menjaga kepentingan peternak dan juga kepentingan kita agar harga-harga itu lebih terjangkau oleh rakyat. Tentunya ini juga terkait semangat pemerintah mempertimbangkan pasokan tercapai sebelum Ramadan, insya Allah komunikasi dengan Kementan dan pelaku usaha sapi, feedlotter, importir, bisa tercapai titik terang," jelasnya.

Sumber : www.deptan.go.id

Dibaca : 3.797 kali