Beranda > Berita Umum > Kementerian Pertanian Siapkan Vaksin Flu Itik Gratis Untuk Peternak
Kementerian Pertanian Siapkan Vaksin Flu Itik Gratis Untuk Peternak
11 Januari 2013
Kementerian Pertanian sedang menyiapkan vaksin flu burung yang menyerang itik untuk dibagikan secara gratis kepada para peternak. Vaksin tersebut ditemukan oleh Pusat pemberdayaan masyarakat veteriner di Surabaya. Demikian dikatakan Wakil Menteri Pertanian, Dr. Rusman Heriawan saat meninjau lokasi MKRPL di Dusun Gondang, Desa Umbul Harjo, Cangkringan, Yogyakarta (5/1/2013).
Pusat pemberdayaan masyarakat veteriner di Surabaya sudah berhasil mengembangkan vaksin untuk virus avian influenza (AI) berkode clade 2.3.2 atau jenis virus yang lebih ganas dari AI yang selama ini ditemukan di Indonesia. Sekarang tinggal kita perbanyak untuk diberikan kepada para peternak itik," kata Wamentan.
Wamentan menegaskan bahwa untuk mengantisipasi wabah (AI) berkode clade 2.3.2 tersebut, dibutuhkan sekitar lima juta kapsul vaksin, tapi pemerintah hanya mampu memproduksi satu juta kapsul vaksin dalam waktu satu bulan."Ini kan harus dibagikan cepat agar penyebaran virusnya tidak semakin meluas," katanya.
Karena itulah, Kementerian Pertanian akan segera bekerja sama dengan perusahaan swasta pembuat vaksin untuk memperbanyak vaksin atau memproduksinya secara massal. Kita mengundang swasta dan BUMN untuk kejar kebutuhan vaksin yang akan diberikan kepada para peternak, jelas Wamentan.
Selain pemberian vaksin flu burung, pemerintah juga sedang menyiapkan dana ganti rugi kepada peternak yang unggasnya terkena virus dan kepada peternak yang terkena program depopulasi untuk mencegah penyebaran virus. "Pemerintah menyediakan dana darurat untuk digunakan sebagai dana kompensasi kepada petenak karena itik yang terkontaminasi virus harus dibakar. Tapi jumlahnya berapa, kita belum tahu. Yang terpenting penanganan virus ini bisa lebih cepat agar kerugian peternak tidak terlalu banyak, demikian dijelaskan Wamentan.
Sebagaimana diketahui, virus AI yang memiliki Clade 2.3.2 telah menyebabkan ribuan itik mati secara mendadak. Virus ini berbeda dari flu burung yang selama ini endemis di Indonesia sejak 2003 berkode Clade 2.1 sub Clade 2.1.3 yang hanya menyerang unggas golongan ayam.
Sumber: Biro Umum dan Humas (www.deptan.go.id)
Dibaca : 1.720 kali