Beranda > Berita Umum > Cegah Masuknya Penyakit LSD, BET lakukan Vaksinasi

Cegah Masuknya Penyakit LSD, BET lakukan Vaksinasi

08 Desember 2022

Balai Embrio Ternak Cipelang melaksanakan vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) terhadap seluruh ternak yang ada, kecuali pedet (Kurang dari 6 bulan).  Vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah masuknya penyakit kulit berbenjol atau Lumpy Skin Disease (LSD).  Kegiatan vaksinasi dilaksanakan atas kolaborasi Medik Veteriner, Paramedik Veteriner dan Pengawas Bibit Ternak, berlangsung selama 3 hari, tanggal 06 – 08 Desember 2022.  Pencatatan terhadap seluruh ternak yang telah mendapatkan vaksinasi diinput pada aplikasi IDENTIK PKH dan ISIKHNAS.  

Vaksinasi LSD 1   Vaksinasi LSD 2

Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh  Lumpy Skin Disease Virus (LSDV), yang umumnya menyerang sapi dan kerbau, belum ada laporan terkait kejadian LSD pada kambing dan domba.  Penyakit ini ditandai dengan adanya benjolan pada kulit, lesi ini berupa nodul yang berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing.  Pada kasus berat, nodul-nodul ini dapat ditemukan pada hampir seluruh bagian tubuh.  Tanda-tanda klinis lainnya diantaranya adalah ternak lemah, adanya leleran hidung dan mata, pembengkakak limfonodus subscapula dan prefemoralis serta dapat terjadi oedema pada kaki.  Selain itu, juga dapat menyebabkan abortus, penurunan produksi susu pada sapi perah, infertilitas dan demam berkepanjangan.  Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine. Secara tidak langsung, penularan terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik. Penularan secara mekanis terjadi melalui vektor yaitu nyamuk (genus aedes dan culex), lalat (Stomoxys spHaematopota sppHematobia irritans), migas penggigit dan caplak (Riphicephalus appendiculatus dan Ambyomma heberaeum).  (https://bbvetwates.ditjenpkh.pertanian.go.id, 2022).   

Vaksinasi LSD 3

Perlu kita ketahui bersama bahwa, Lumpy Skin Disease (LSD) bukan penyakit yang menular dari hewan ke manusia atau tidak termasuk dalam penyakit zoonosis.  Dengan masa inkubasi LSD berkisar antara 1-4 minggu, mortalitas penyakit ini relatif rendah, dibawah 10% namun morbiditas mencapai 45%.  Oleh karena, penyakit ini perlu diwaspadai dan mendapat perhatian khusus, karena akan menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peternak.

Walaupun demikian, Nasrullah, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan khawatir dengan adanya penyakit ini.  Sapi dan kerbau yang tertular LSD dan dinyatakan sembuh, produknya seperti daging masih dapat dikonsumsi dengan aman setelah bagian-bagian yang terdampak dihilangkan.  Dirjen menghimbau juga agar masyarakat membeli daging yang memiliki logo NKV (Nomor Kontrol Veteriner) atau yang berasal dari Rumah Potong Hewan yang ber-NKV, yang berarti bahwa hewan yang dipotong telah diperiksa kesehatannya sebelum dan setelah dipotong.  LSD bisa dicegah dengan dilakukan vaksinasi, sehingga Ditjen PKH gencar melaksanakan vaksinasi LSD kepada wilayah terkontrol.

Selain dengan memberikan vaksinasi pada seluruh ternak, upaya yang dilakukan oleh BET untuk mencegah penyebaran penyakit hewan adalah dengan menerapkan biosecurity secara ketat baik bagi petugas maupun terhadap tamu yang berkunjung ke BET Cipelang.  Vaksinasi LSD dilaksanakan atas dukungan APBN, Australia Indoensia Health Security Partnership (AISHP) dan Global Health Security Program Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO).  Semoga LSD bisa segera diatasi dan tidak menyebar ke wilayah Indonesia lainnya.  (YS)   

Dibaca : 368 kali


Lokasi Kami

Peta Lihat di Google Map

Tidak puas dengan pelayanan kami? klik berikut:

https://lapor.go.id/ SABERPUNGLI
Dupak e-Personal SIRUP

Aksesibilitas

Pembaca Layar
Kontras
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jeda Animasi
Ramah Disleksia
Kursor
Jarak Baris
Perataan Teks
Saturasi
Reset