Bogor- Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang menggelar vaksinasi dosis pertama sebanyak 600 dosis untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang ada di lingkungan BET, Sabtu (25/06/2022).

Subkoordinator Pemeliharaan Ternak, Yanyan Setiawan, mengatakan, ”Pemberian vaksin PMK dibagi beberapa tahap. Tahap pertama adalah diberikan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat dan Daerah yang membidangi fungsi perbibitan. Kedua pada daerah-daerah sentra sapi perah, karena banyak sapi perah yang menunjukkan gejala PMK sehingga menurunkan produksi susu yang sangat signifikan dan terakhir pada masyarakat atau kelompok peternak perbibitan.”

Vaksin PMK berasal dari Perancis “Aptophor”, pelaksanaan vaksinasi dilakukan pada hewan ternak yang sehat, diberikan secara intra muscular pada bagian leher sapi. Hingga saat ini telah diluncurkan vaksin buatan dalam negeri yang tengah dikembangkan oleh Pusvetma Surabaya, dengan berbasis isolat dari virus pmk dari Indonesia. Diharapakan kedepan Indonesia dapat memenuhi kebutuhaan vaksin dalam negeri sendiri.

Vaksinasi PMK dilakukan 2 tahap yaitu vaksinasi pertama dan kedua diberikan 4-8 minggu setelah pemberian vaksin pertama. Pemberian vaksin kedua bertujauan untuk membentuk antibody tubuh sapi terhadap virus PMK, sehingga apabila ada wabah, sapi akan menjadi kebal tidak gampang terpapar virus. Selain vaksinasi pencegahan PMK dilakukan dengan memperketat biosecurity dan manajemen pemeliharaan yang tepat terutama manajemem pemberian pakan.

Dibaca : 295 kali