Beranda > Berita Umum > Pengembangan Sapi Perah dan Sapi Potong di Gowa - SulSel
Pengembangan Sapi Perah dan Sapi Potong di Gowa - SulSel
18 Januari 2021
Menindaklanjuti hasil Kunjungan Kerja Menteri Pertanian ke Kabupaten Gowa dalam rangka meningkatkan investasi di bidang peternakan di Wilayah Sulawesi terutama di Kabupaten Gowa, pada tanggal 18 Januari 2021 diadakan rapat di Gedung C Lantai 6, Kantor Pusat Kementerian Pertanian. Rapat ini dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc, dan dihadiri oleh Bupati Gowa, Head of Cimory, Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Gowa, Sekretaris Ditjen PKH, para Direktur lingkup Ditjen PKH, Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang, Kepala Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Baturraden, Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul Sembawa, Balai Inseminasi Buatan Lembang, Balai Besar Veteriner Maros dan Balai Pembibitan Ternak Unggul Padang Mengatas. Selain itu juga dihadiri dari para pemangku jabatan dan stakeholder.
Paparan bapak Dirjen PKH bahwa ada 3 program super prioritas Peternakan, diantaranya adalah program Sikomandan, Program 1000 desa sapi, dan Program pengembangan Sapi Perah dan Sapi Potong di Kabupaten Gowa (berdasarkan hasil kunjungan kerja Menteri Pertanian). Program pengembangan sapi perah dan potong, bukan hanya sampai di Budidaya saja tetapi juga sampai hilirisasi.
Direncanakan akan dilakukan kerjasama dengan Cimory, sesuai araha Menteri Pertanian dan sudah disiapkan lahan sekitar 200 hektare di ketinggian kurang lebih 1.200 dpl dan pernah dikembangkan peternakan sapi perah secara masif. Namun pada waktu itu masih belum populernya minum susu di Sulawesi Selatan dan tidak adanya produsen susu sapi disana. Sehingga perlu dikembangkan secara profesional dengan menggandeng Cimory.
Potensi Sulawesi Selatan untuk Sapi Perah diantaranya adanya daerah wisata di daeral Malino, sehingga perlu dikembangkan peternakan sapi perah. Diharapkan Cimory dapat berinvestasi untuk mengembangkan Peternakan sapi perah sampai dengan pengolahannya. Sedangkan untuk pengembangan sapi potong, Gowa mempunya RPH modern yang sudah tidak digunakan. RPH ini bisa kembali digunakan. Tetapi juga harus ada feed lotter, dimana lahan sudah disiapkan. Dirjen PKH mengharapkan tidak jual sapi potong saja tapi juga sampai ke pengolahan dan pengalengan. Saat ini sudah ada permintaan resmi dari Duta Besar Brunei Darussalam dan Uni Emirat Arab. Hal ini juga didukung oleh Pelabuhan Internasional dan Bandar Udara Internasional yang ada di Makassar.
Pada kesempatan ini, Cimory telah siap untuk berinvestasi dan mengembangkan peternakan sapi perah dan sapi potong di wilayah Kabupaten Gowa dan sudah menyaipak anggaran 50 milyar untuk pengembangan resto dan factory. Hal ini nantinya disesuaikan dengan daya serap susu di masyarakat Sulawesi Selatan. Pihak Cimory juga bersedia mengembangkan proyek di Malino seperti terlibat di Farm termasuk jika farm dikembangkan Pemda Kabupaten Gowa, atau membuat mini factory di Malino. Sedangkan investasi dibidang pengembangan Sapi Potong, Cimory akan mengembangan medium scale dengan populasi 500-1000 ekor. Agar pemerintah daerah dapat menyediakan lahan dan akses menuju lokasi serta ketersediaan air. Nantinya dapat dilakukan ekspor daging dalam bentuk olahan dan pengalengan.
Dibaca : 740 kali