Beranda > Berita Umum > Kunjungan Kerja Spesifik DPRI RI, ke BET Cipelang
Kunjungan Kerja Spesifik DPRI RI, ke BET Cipelang
04 Desember 2020
Bogor. Jumat (4/12/2020) Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang menerima kunjungan kerja spesifik dari Komisi IV DPR RI. Rombongan dipimpin oleh wakil ketua Komisi IV Daniel Johan dengan didampingi anggota dewan lainnya. Hadir dalam kunjungan tersebut Direktur Jenderal Peternakan dan Keshatan Hewan, Nasrullah, Kepala Badan BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono, Kepala Balai BBBPKH Cinagara Wisnu Wasesa Putra, Humas Kementerian Pertanian, Humas Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Kepala BET Cipelang dan seluruh staff. Dalam kunjungan spesifik membahas problem dan tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan swasembada daging sapi.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah mengatakan” BET Cipelang merupakan salah satu UPT yang menghasilkan benih dan bibit. Inilah yang nanti akan kita sebar ke seluruh Indonesia.”
“Posisi kita saat ini sekitar 39% daging itu masih dari luar, sehingga ini menjadi PR kita bersama agar kita bisa swasembada daging sapi/kerbau. Persoalan saat ini benih dan bibit kita cukup untuk kita sebar, tetapi dari segi jumlah indukan sebagai pabrik biologis itu belum mencukupi untuk populasi dalam negeri,"tegasnya.
Wakil Komisi IV DPR RI, Daniel Johan mengatakan ,”BET Cipelang bukan hanya menghasilkan embrio, disini menjadi pusat excellent karena setiap tahun BET Cipelang menerima mahasiswa dari berbagai universitas seindonesia dari Sabang sampai Merauke, bukan hanya mahasiswa tetapi juga peternak, penyuluh.”
Ini pusat Pendidikan, pusat excellent yang sangat menentukan kita akan mandiri atau tidak dibidang protein hewani.”lanjutnya.
“Kita sangat apresiasi karena pertahun bisa disebar lebih dari 500 embrio gratis kepada masyarakat dan itu sangat penting dalam rangka memenuhi pangan dalam konteks protein rakyat kita. Tetapi saat ini kita masih kekurangan 1,3 juta ekor per tahun, sehingga sangat penting untuk memperbanyak indukan yang kita butuhkan minimal 1 juta indukan sehingga kita bisa mencapai kemandirian protein dari sapi,”tegasnya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mengarapkan adanya UPTD-UPTD perbibitan di seluruh Indonesia. Saat ini, Ditjen PKH sedang mengidentifikasi UPTD mana yang nantinya dapat dijadikan sebagai UPTD sister seperti dalam konsep sister city dimana UPT Pusat membina UPT daerah untuk dikembangkan lebih lanjut guna mendukung swasembada proten daging sapi/kerbau.
Komisi IV DPR RI sangat mendukung program tersebut baik secara teknis maupun konstitusional. Perlunya memastikan kesiapan di lapangan, penerima embrio dari para peternak. Kesiapan itu meliputi kesiapan secara teknis, bagaimana memeliharanya. dan tentunya kesanggupan para peternak untuk merawat, membeli, menghasilkan.
Dibaca : 471 kali