Beranda > Berita Umum > Wagyu, Si Hitam yang Diminati
Wagyu, Si Hitam yang Diminati
15 Oktober 2020
Bogor- Angin segar dalam dunia peternakan, Kementerian Pertanian secara resmi telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pelepasan introduksi rumpun sapi Wagyu. Penyediaan sapi Wagyu ini merupakan salah satu upaya kementerian pertanian dalam menyediakan daging sapi jenis premium.
Wagyu menjadi primadona diantara beberapa sapi jenis daging sapi lainnya. Wagyu berasal dari kata “wa” artinya ‘Jepang’ dan “gyu” artinya ‘sapi’. Wagyu dianggap sebagai daging kualitas terbaik biasa dibanderol dengan harga mahal di restoran. Mahalnya daging Wagyu mendorong Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang untuk meproduksi embrio sapi Wagyu.
Kepala BET Cipelang, Oloan Parlindungan mengatakan, “Saat ini telah tersedia embrio sapi Wagyu di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang. Embrio berasal dari betina sapi Wagyu hasil sapi tabung dan semen beku pure sapi Wagyu.”
“Masyarakat dapat membeli embrio Wagyu ke BET Cipelang dengan cara mengajukan pembelian melalui Sicobety, atau bersurat ke BET Cipelang.” Jelasnya.
Oloan mengatakan, hingga Oktober 2020, BET Cipelang telah mendistribusikan pejantan sapi Wagyu ke BBIB Singosari sebanyak 5 ekor dan BIB Lembang sebanyak 4 ekor. Sapi pejantan yang didistribusikan ke B/BIB telah diproduksi semennya dan selanjutya semen digunakan untuk program inseminasi buatan (kawin suntik) di masyarakat. Tidak hanya sapi Wagyu , melalui program sikomandan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menggunakan semen Wagyu, Belgian blue dan Galacian blonde untuk di inseminasi ke masayarakat guna menghasilkan sapi kualitas premium.
Kebutuhan daging di Indonesia untuk saat ini sekitar 90% untuk memenuhi permintaan pasar basah, sedangkan untuk memenuhi daging sapi premium seperti Wagyu masih diimpor dari Amerika, Jepang dan Australia. Memiliki bobot lahir yang reatif kecil ± 30 sd 40 kg memudahkan sapi Wagyu tidak mengalami kesulitan dalam proses kelahiran sehingga memudahkan masyarakat untuk membudidayakan sapi Wagyu.
Mengutip laman dari Wagyu.org, terdapat 4 jenis sapi Wagyu di Jepang yaitu Japanese black (Wagyu utama yang di ekspor ke AS), Japanese Brown (di AS disebut sebagai Red Wagyu), JapanesePolled dan Japanese Shorthon. JapanesePolled dan Japanese Shorthon tidak pernah keluar dari Jepang. Produksi daging sapi Wagyu di Jepang sangat diatur dan rutin dilakukan uji performan untuk mengetahui kualitas geneticnya.
Salah satu ciri dari daging sapi Wagyu ialah mempunyai pola marbling halus yang melimpah pada dagingnya dan didistribusikan secara merata ke seluruh otot. Daging sapi Wagyu memiliki kecenderungan lebih empuk daripada kebanyakan jenis daging sapi dan memiliki rasa yang lebih enak karena komposisi asam lemaknya. Daging Wagyu memiliki kandungan asam lemak shomifuri yang kaya akan Omega-3 yang mengandung kolestrol baik dan bagus untuk jantung.
Selain itu, daging Wagyu juga mengandung sekitar 30 persen. lemak tak jenuh yang lebih tinggi dari daging sapi biasa. Tingginya konsentrasi lemak tak jenuh inilah yang membuat daging Wagyu sangat berbeda dari daging sapi lainnya berupa kualitas dan rasanya yang halus, lembut serta berair dengan titik leleh rendah ketika dimasak untuk rasa manis dan empuk yang unik.
Jepang memiliki asosiasi tersendiri bernama “Japan Meat Grading Association"yang khusus menilai kualitas daging Wagyu. Kualitas ini berdasarkan dua hal: yield grade dan quality grade. Yield grade adalah rasio jumlah daging dibandingkan berat keseluruhan hewan. Yield grade dilambangkan dengan huruf A-C, dimana grate A adalah kualitas terbaik dengan rasio 72% ke atas, B- 69% ke atas dan C adalah 69% ke bawah.
Sementara quality grade ditentukan oleh 4 kriteria yaitu; marbling, warna daging, tekstur, dan warna lemak. Quality grade ini dilambangkan dengan angka 1 hingga 5, dengan 5 untuk kualitas paling bagus. Karenanya kalau Kamu menjumpai daging Wagyu kualitas A5, itu adalah daging dengan kualitas paling prima.
Selain yield dan quality grade diatas, ada juga penggolongan kualitas daging yang menggunakan sistem Beef Marbling System (BMS). Sistem ini menilai daging Wagyu berdasar marbling pada daging, dengan 1 marbling paling rendah dan 12 marbling paling tinggi
Sumber : www.Wagyu.org
Dibaca : 1.494 kali