Beranda > Berita Umum > Mentan Syahrul Dorong Pengembangan Ternak Sapi Unggul
Mentan Syahrul Dorong Pengembangan Ternak Sapi Unggul
19 September 2020
Rilis Kementan, 19 September 2020
Nomor : 1294/R-KEMENTAN/09/2020
Bogor - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meninjau proses Inseminasi Buatan (IB) dan transfer embrio (TE) pada sapi lokal dan sapi impor di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Jawa Barat. Di sana, Mentan memantau produksi benih dan bibit sapi hingga perawatan sapi melalui sentuhan teknologi modern.
"Saya harap setiap tahun selalu ada akselerasi untuk menghadirkan bibit yang banyak semen beku nya dan inseminasinya bisa dilakukan secara masif," ujar Mentan, Sabtu, 19 September 2020.
Mentan mengatakan, akselerasi bibit unggul dan berkualitas ini merupakan perintah Presiden dalam memenuhi kebutuhan gizi hewani masyarakat Indonesia. Karena itu, Kementerian Pertanian sebagai leading sektor pertanian dan peternakan berencana akan memperbanyak balai embrio ternak serupa di seluruh Indonesia.
"Salah satu yang harus kita kembangkan ke depan adalah memperbanyak embrio di seluruh Indonesia. Mudah mudahan tahun depan kita memiliki balai seperti ini di setiap provinsi," katanya.
Menurut Mentan, Balai Embrio Cipelang merupakan unit pelaksana teknis bidang peternakan dan kesehatan hewan yang modern dan memenuhi standar internasional. Balai ini mampu menghasilkan sapi unggul dengan sentuhan teknologi terbaru seperti laboratorium yang didukung dengan peralatan canggih dan mesin potong kuku elektrik.
"Standar yang ada di Cipelang ini adalah standar internasional. Dan ternyata saya lihat hasilnya sangat bagus dan sapinya besar-besar," katanya.
Sebagai bahan informasi, populasi ternak di BET Cipelang saat ini mencapai 627 ekor, terdiri dari 211 ekor donor, 221 ekor resipien, 139 ternak muda serta 56 ekor anakan. Sapi donor merupakan sapi bibit betina sehat yang digunakan dalam produksi embrio untuk memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan dalam standar.
Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang, Oloan Parlindungan Lubis menjelaskan, sapi donor merupakan sapi yang berasal dari berbagai rumpun sapi di Indonesia baik sapi lokal (PO/SO, bali,aceh,pasundan, madura) dan sapi eksotik (impor) seperti simmental,limousin,FH, belgian blue, wagyu, angus,brangus, brahman.
Kata Oloan, embrio cipelang merupakan benih ternak yang dihasilkan dari donor dan pejantan berkualitas dengan ditunjang SDM berkompeten dan didukung perlengkapan modern.
"Seluruh embrio sapi yang hasilkan atau ditransferkan atau bahasanya bayi tabung langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia untuk meningkatkan mutu genetik ternak Indonesia," tutupnya.
Dibaca : 606 kali