Setelah berhasil meluncurkan program Upsus Siwab tahun 2017-2019, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mengakselerasi pemenuhan kebutuhan masyarakat akan protein hewani, yaitu daging dan susu dengan program Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan). SIKOMANDAN merupakan kegiatan yang ada di dalam program Kemeterian Pertanian yaitu KOSTRATANI.  Dalam Sikomandan, ternak sapi dan kerbau menjadi perhatian utama karena merupakan komoditas andalan dalam negeri guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani terutama daging.

Dalam kegiatan tersebut, target selalu diberikan kepada Direktorat Jenderal  Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mendongkrak meningkatnya populasi ternak khususnya sapi dan kerbau, sedangkan ujung tobak dalam pelaksanaan kegiatan tersebut adalah petugas dilapangan yang telah dilatih kemampuan teknis, diantaranya Inseminasi Buatan, Pemeriksaan Kebuntingan dan AsistenTeknisi reproduksi. Selain itu juga pemegang dan pengolah data tidak kalah pentingnya  dalam melaporkan progres kegiatan SIKOMANDAN.

Pada Tanggal 25-28 Agustus 2020, Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor (BET) bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sulawesi Utara, juga Dinas Peternakan Kabupaten Minahasa, melakukan kegiatan SIKOMANDAN, yairu melakukan pemeriksaan kebuntingan, menangani gangguan reproduksi, nseminasi buatan, dan pengobatan massal. Kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan produktifitas sapi betina produktif yang  ada di kab Minahasa.

Kabupaten Minahasa sendiri merupakan lumbung ternak terbesar di Sulawesi utara, dan juga merupakan wilayah sumber bibit ternak sapi PO. Selama 4 hari di kab Minahasa, 81 ekor ternak berhasil dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan. Secara umum, Disnakkeswan memiliki target di tahun 2020, yaitu IB 11.250 ekor,  PKb 7.875 ekor,  dan Kelahiran 13.038 ekor. Sedangkan angka yang telah dicapai sampai dengan tgl 30 Agustus 2020 adalah IB 7.287 ekor (64.77%), PKb 5.018  ekor (63.72 %), dan kelahiran 5.274 ekor (40.45%).  Melaksanakan kegiatan sikomandan dalam masa pandemi covid 19 tidaklah mudah, karena masih adanya kekhawatiran masyarakat dalam berkumpul dan mengumpulkan ternak, sehingga tidak banyak peternak yang mau membawa ternaknya dan teerpaksa petugas harus melayani dari rumah ke rumah. Hal ini yang membuat pelaksanaan sedikit terhambat. Harapan kami, pandemi segera berakhir dan kegiatan sikomandan bisa dilanjutkan kembali.

Dibaca : 276 kali