Balai Embrio Ternak Cipelang memiliki lahan tanam Hijauan Pakan Ternak (HPT) seluas 24,46 Ha dan lahan tanam HPT di Cibalung seluas 2,5 Ha. Lahan tersebut ditanami King Grass dan rumput Odot dengan produktivitas masing-masing 179,2 ton/Ha dan 122,4 ton/Ha dengan interval panen 4-5 kali dalam setahun. Selain hijauan, BET Cipelang juga memproduksi konsentrat guna memenuhi kebutuhan pakan ternak setiap harinya.

Kegiatan pendampingan pengelolaan pakan ternak yang dilakukan oleh Direktorat Pakan pada Jumat (26/6) dihadiri pula oleh Direktur Pakan, drh. Makmun, M.Sc. Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan pula pembuatan silase menggunakan mesin silage baller and wrapper. Silase merupakan salah satu teknologi pengawetan pakan yang umum digunakan di Indonesia. Salah satu persyaratan agar dapat dihasilkan silase yang baik adalah kondisi anaerob (kondisi tanpa oksigen) sehingga bakteri anaerob mampu tumbuh dan membentuk asam laktat. Rumput yang digunakan untuk memproduksi silase adalah rumput Raja sehingga perlu ditambahkan sumber karbohidrat untuk mempercepat pertumbuhan bakteri tersebut. Salah satu sumber karbohidrat yang digunakan dalam pembuatan silase di BET Cipelang adalah molases atau dedak. Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang, drh. Oloan Parlindungan, M.P. menyatakan, “pembuatan silase merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh BET dalam menjaga ketersediaan hijauan sebagai pakan ternak”.

 “Kegiatan pembuatan silase ini sebaiknya terus dilakukan dengan berbagai macam rumput dan penambahan sumber karbohidrat sehingga nantinya akan diperoleh formulasi yang pas untuk diterapkan di masyarakat”, ujar Makmun.

“Mesin silage baler and wrapper ini semoga segera dapat diproduksi di dalam negeri sehingga akan lebih terjangkau oleh masyarakat dalam upaya menyediakan pakan ternak secara kontinyu”, lanjutnya.

 

 

Selain melihat secara langsung teknologi pengawetan pakan di BET, juga dilakukan peninjauan terhadap gudang dan pabrik konsentrat. BET Cipelang melakukan produksi konsentrat guna menambah nilai nutrisi pakan yang diberikan pada ternak. Konsentrat yang diproduksi oleh BET dibagi dalam beberapa jenis sesuai dengan fase fisiologis dan reproduksi ternak. Konsentrat tersebut hanya untuk konsumsi dalam Balai dan tidak untuk diperjualbelikan.

 

Dibaca : 767 kali