Beranda > Berita Umum > Peternakan Indonesia, Masalah Terkini Ditengah Pandemi
Peternakan Indonesia, Masalah Terkini Ditengah Pandemi
08 Mei 2020
Pada tanggal 6 Mei 2020, bertempat di Aula Balai Embrio Ternak Cipelang, Kepala Balai beserta para struktural dan fungsional Balai Embrio Ternak Cipelang mengikuti Seminar Online. Seminar ini terselenggara berkat kolaborasi antara Asosiasi Medik Reproduksi Veteriner Indonesia (AMERVI) dan Ikatan Dokter Hewan Sapi Perah Indonesia (IDHSPI). Seminar online ini mengambil tema "Masalah Terkini Reproduksi dan Produksi Sapi Potong dan Sapi Perah di Indonesia", yang didukung oleh DairyPro dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Seminar dibuka oleh Direktur Jenderal PKH, drh. I Ketut Diarmita, MP dan menghadirkan narasumber diantaranya Ketua Umum PB PDHI (drh. H. M. Munawaroh, MM), Ketua IDHSPI (drh. H. Asep Rahmat Khaerudin, MP), Ketua AMERVI (drh. H. Agung Budianto, MP., Ph.D) dan drh. H. Deddy F. Kurniawan sebagai host nya. Materi yang disampaikan cukup banyak dan terkait masalah terkini peternakan di Indonesia terutama masalah reproduksi dan produksi sapi perah dan sapi potongh di Indonesia. Materinya diataranya adalah update arahan program Ditjennak pada sektor peternakan sapi, update permasalahan Gangguan Reproduksi pada Sapi terkini, Identifikasi Gangrep dan metode penanganannya, Panduan teknis veteriner pada peternakan sapi di masa wabah COVID-19, Manajemen dan Strategi breeding Sapi Potong, dan Update kondisi persapi-perah&potong-an nasional.
Para narasumber menyampaikan informasi terkini terkait reproduksi dan produksi sapi perah dan sapi potong, berupa hasil penelitian maupun pengalaman di lapangan. Ketua PHDI dalam sambutannya menyampaikan bahwa dokter hewan berperan dalam penyediaan protein hewani dan penjaminan kualitas produk asal ternak yaitu daging, susu dan telur bagi masyarakat Indonesia. Lebih lanjut ketua PDHI menekankan perlunya komitmen para dokter hewan dan paramedik bersama pemerintah untuk berupaya meningkatkan populasi sapi perah dan sapi potong di Indoensia. Sedangkan ketua IDHSPI menyampaiakn adanya dampak pandemi Covid-19 diantaranya terjadinya penurunan penjualan susu ke hotel, restoran dan cafe, penurunan harga jual sapi, dan pembatasan yang menyebabkan melambatnya pasokan bahan baku pakan dan hijauan.
Dirjen PKH dalam sambutannya menyebutkan bahwa sapi perah dan sapi otong Indonesia mempunyai peranan penting dalam rangka ketahana pangan. Terjadi peningkatan populasi sapi potong di Indonesia. Dirjen PKH juga berkesempatan membuaka secara resmi acara seminar nasional ini.
Dibaca : 356 kali