Beranda > Berita Umum > Tingkatkan Outcome Petani Peternak Melalui Keterbukaan Informasi

Tingkatkan Outcome Petani Peternak Melalui Keterbukaan Informasi

01 Oktober 2019

Sebagai salah satu badan public yang mempunyai tanggung jawab  untuk menyelenggarakan keterbukaan Informasi sesuai dengan undang-undang keterbukaan informasi public No 14 Tahun 2008. Maka Kementerian pertanian menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pejabat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi seluruh Indonesia, dengan tema “Penguatan Pengelolaan Layanan Informasi Publik Selangkah Menjadi Badan Publik Informatif” . yang diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 2019 di Depok. Rakor diikuti sebanyak 460 peserta dari 231 unit kerja dan unit pelaksana teknis serta PPID Pelaksana Eselon I, PPID Pembantu Pelaksana dan PPID Pelaksana UPT. Acara dibuka oleh Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Adi, SP, M.Agr., Ph.D dan menghadirkan narasumber dari Komisi Informasi Pusat, The Most Institut.

Rapat Koordinasi (Rakor) Pejabat Peengelola Informasi dan Dokumentasi lingkup Kementerian Pertanian, terasa istimewa dengan hadirnya wakil ketua informasi pusat Hedra J Kede.

Dalam Sambutannya, Hendra J Kede mengatakan bahwa, “Badan Publik dikatakan informatif adalah apabila badan publik telah memberikan informasi yang mendatangkan outcame yang dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia.”

Hendra berharap bahwa informasi yang diberikan kepada masyarakat merupakan informasi yang dapat menambah pengetahuan kepada masyarakat bagaimana cara budiaya tanaman sehingga hasilnya meningkat, bagaimana cara memelihara ternak lebih efisien dan ekonomis namun memberikan hasil yang maksimal.

Sementara itu Kuntoro Boga mengatakan, “masih banyak orang yang meminta kejelasan terkait informasi, yang sebetulnya kita rasa sudah diberikan. Tapi ternyata belum.” “Saat ini ada perubahan pola komunikasi. Fase 5 tahun yang lalu dimaksud transparansi atau terbuka adalah apabila kita sudah menyampaiakan informasi di media mainstream, di TV, di radio, di website. Kemudian fase berkembang 3 th lalu .yg dimaksud keterbukaan adalah bila menyampaikan ada feedback dari publik.” Jelasnya.

“Kedepan kami meminta kepada UPT untuk mengalokasikan anggaran agar lebih banyak mengadakan komunikasi langsung, diskusi dengan masyarakat, petani, peternak, mahasiswa, seperti yang sudah dilakukan kementan yaitu agrivaganza, bincang asyik, dan diskusi-diskusi lainnya”lanjutnya.

Bersaman dengan rakor, diselenggarakan penganugerahan keterbukaan informasi publik lingkup kementerian pertanian dan hasil lomba vlog “Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia dan penghargaan khusus Layanan Informasi Publik. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik


 


Dibaca : 471 kali


Lokasi Kami

Peta Lihat di Google Map

Tidak puas dengan pelayanan kami? klik berikut:

https://lapor.go.id/ SABERPUNGLI
Dupak e-Personal

Aksesibilitas

Pembaca Layar
Kontras
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jeda Animasi
Ramah Disleksia
Kursor
Jarak Baris
Perataan Teks
Saturasi
Reset