Beranda > Berita Umum > Pertemuan Pengembangan Sapi Belgian Blue di Indonesia Tahun I
Pertemuan Pengembangan Sapi Belgian Blue di Indonesia Tahun I
17 Mei 2019
Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Sapi Belgian Blue di Indonesia dilaksanakan pada tanggal 14-17 Mei 2019 bertempat di Pajajaran Suites Hotel & Resort Bogor - Jawa Barat. Pertemuan di buka oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan hewan( Dr.Drh.I Ketut Diamirta,MP) dan dihadiri oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak UPT pelaksana pengembangan BB di indonesia , Kasubdit Pengelolaan SDGH, Subdit Perlindungan Hewan, Ditkeswan, Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, BIB Lembang, BBIB Singosari dan 11 pakar pendamping pengembangan sapi Belgian Blue.
Pengembangan sapi Belgian Blue (BB) merupakan salah satu peluang yang memberikan harapan bagi pemenuhan kebutuhan protein hewani, dan mengurangi ketergantungan impor daging. Ini keseriusan kita berswasembada daging sapi 2026, maka melalui introduksi dan pengembangan Belgian Blue agar terbentuk rumpun sapi baru Indonesia", jelas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diamirta dalam sambutan pada pembukaan pertemuan Evaluasi Pengembangan Sapi Belgian Blue di Indonesia di Bogor Strategi Kementan mencapai swasembada daging sapi tahun 2026, dengan penyediaan dan pemanfaatan lahan untuk integrasi, penambahan indukan impor, peningkatan kelahiran dan peningkatan produktifitas (upsus siwab), pembiayaan dan subsidi (KUR), penguatan kelembagaan (kawasan/korporasi), serta regulasi dan deregulasi.
Pengembangan rumpun sapi baru di Indonesia dilaksanakan secara bertahap, untuk itu pengembangan sapi BB pada saat ini dilakukan secara tertutup dan terkontrol di instansi yang ditunjuk, memiliki sumberdaya pakan dan tenaga ahli yang mencukupi. Setidaknya terdapat 12 unit pelaksana teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian yang dalam pelaksanaannya didampingi pakar pendamping dari berbagai perguruan tinggi dan praktisi. Belgian Blue menjadi pilihan pemerintah untuk pengembangan, mengingat sapi ini punya karakteristik unggul, yaitu memiliki otot ganda (double muscle), temperamen jinak dan mudah dalam penanganan Rumusan dari Pertemuan ini akan disampaikan ke Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai dasar untuk pembahasan lebih lanjut di Komisi Bibit.
Dibaca : 386 kali