Beranda > Berita Umum > BET Cipelang Ikuti, Sinkronisasi Kegiatan Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular
BET Cipelang Ikuti, Sinkronisasi Kegiatan Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular
01 Mei 2019
Belum banyak orang yang mengetahui tentang Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular (KSST), padahal KSST sebenarnya telah dilakukan Indonesia sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Pada awalnya kerjasama ini dilakukan dengan Negara-negara yang baru merdeka karena mereka memiliki beberapa kebutuhan untuk membangun negaranya.
Dalam rangka menjalin hubungan antar negara, Kementerian Pertanian menggelar Rapat Sinkronisasi Rencana Aksi Diplomasi Bidang Pertanian melalui program KSST dilaksankan pada tanggal 29-30 April 2019 di The Sahira Hotel Bogor. Kerjasama Selatan selatan triangular (KSST) , rapat bertujuan untuk sinkronnisasi kegiatan, identifikasi program UPT dalam rangka KSST. Rapat dihadiri dari perwakilan kemenlu, kemenkeu, bapenas, perwakilan Eselon I dan UPT lingkup Kementerian Pertanian. Dalam arahanya kepala biro kerjasama luar negeri dr Candra mengatakan, sinkronisasi perlu dilakukan untuk identifikasi kegiatan.
Menurut Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Dr Ade Chandra,” KSST adalah bentuk kerjasama Indonesia dalam pembangunan internasional yang membantu negara-negara berkembang lainnya dengan cara berbagi pengetahuan melalui mekanisme bilateral atau triangular. KSST Indonesia memberi dukungan dalam bentuk proyek-proyek bantuan dukungan peralatan, program magang, seminar lokakaryam kunjungan belajar, pelatihan dan pengiriman para ahli.”
“Sejak ndonesia ditetapkan sebagai Negara Middle Income Country pada Tahun 2008, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi Negara penerima bantuan, tetapi juga menjadi Negara yang mampu membantu Negara lain.” Lanjutnya.
Sementara itu Febrizki Bagja Mukti, perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan,” Dengan diselenggarakannya KSST ini, Indonesia memperoleh beberapa manfaat, di Bidang Politik akan meningkatkan citra Indonesia di mata dunia, Indonesia dipercaya berada pada posisi posisi penting di lembaga internasional. Adanya pandangan yang baik dari Negara Pasifik Selatan sehingga mengurangi dukungannya kepada organisasi papua merdeka. Di sektor ekonomi melalui penetrasi pasar dengan pembelian produk Indonesia. Sedangkan pada sector budaya, Indonesia memberi bantuan kepada Negara berkembang melalui beasiswa atau training.”
Kerjasama triangular adalah kerjasama yang dilakukan antara negara emerging provider dengan donor asing (dapat berupa negara atau organisasi internasional) untuk membantu negara miskin atau negara berkembang lainnya. Mitra triangular Indonesia diataranya adalah USAID, JICA, UNDP, WORLD BANK dll.
Dibaca : 437 kali