Kesehatan hewan pada ternak bibit merupakan salah satu syarat utama yang harus diperhatikan agar dapat diperoleh ternak bibit yang berkualitas, memenuhi persyaratan kesehatan hewan serta terhindar dari resiko penyakit hewan menular yang dapat mengganggu produksi, produktivitas, pengembangan dan lingkungan, sehingga perlu dilakukan pengamanan dan pengendaliannya. Pengamanan dan pengendalian penyakit hewan menular pada ternak bibit, berperan dalam menghindari kemungkinan terjadinya resiko penyakit hewan.

Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Balai Embrio Ternak Cipelang secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap sapi Donor, Resipien, Pejantan dan Pedet. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya pengendalian penyakit hewan serta untuk menjamin kualitas benih dan bibit yang dihasilkan oleh BET Cipelang. Dalam rangka mewujudkan upaya tersebut, Balai Veteriner Subang sebagai salah satu UPT Diretkorat Kesehatan Hewan melakukan surveillans, dengan melakukan pengambilan sampel darah, feses dan vaginal wash/preputium wash. Ini juga merupakan sinergitas antar UPT Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Pengambilan sampel ini dilakuan oleh seluruh fungsional RIHP yang terdapat di BET Cipelang, diantaranya Medik Veteriner, Paramedik Veternier dan Pengawas Bibit Ternak. Pengambilan sampel dilakukan terhadap seluruh sapi donor, resipien dan pejantan serta pedet yang telah berumur 6 bulan keatas. Lebih dari 500 ekor sapi yang terdapat di BET Cipelang akan diambil sampel darah, feses dan vaginal wash, yang selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Balai Veteriner Subang. Surveillans penyakit hewan ini diantaranya BVD, Para TB, IBR, EBL, Leptospira, Theileria, Anaplasma, Babesia, Trichomonas, dan parasit cacing.

 

Dibaca : 871 kali