Beranda > Berita Umum > Selamat Bertugas, “ Brown Eye dan Rafaelâ€
Selamat Bertugas, “ Brown Eye dan Rafaelâ€
21 Agustus 2018
Distribusi calon pejantan dari Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang sebanyak 2 ekor dari bangsa Simmental, “Rafael dan Brown Eye” ke Balai Inseminsi Buatan Daerah (BIBD) Kalimantan Selatan. Kedua ekor calon pejantan ini merupakan hasil Transfer Embrio (TE) dan Inseminasi Buatan (IB). Keduanya merupakan sapi-sapi bibit unggul yang akan digunakan sebagai pejantan dan akan diproduksi semen bekunya untuk didistribusikan kepada masyarakat peternak di seluruh Indonesia. (21/08/2018).
Brown Eye merupakan sapi simmental umur 13 bulan dengan berat badan 496 kg merupakan hasil IB dari semen beku impor dan induk dari BET Cipelang sedangkan Rafael berumur 18 bulan dengan berat badan 600 kg merupakan hasil TE dimana embrionya merupakan produksi internal dari BET Cipelang. Semen yang dihasilkan dari sapi sapi tersebut memiliki kualitas yang sama dengan semen impor. Keduanya merupakan sapi simmental murni.
Sejalan dengan motto dari BIBD Kalimantan Selatan "Mani Banua Bangun Nusantara" semoga produksi semen dari sapi sapi ini dapat berkontribusi untuk membangun nusantara. Mengingat beberapa keuntungan Inseminasi Buatan adalah 1) Pejantan-pejantan untuk prduksi semen beku memiliki genetik unggul. 2) Menghemat biaya, sebab peternak tidak perlu memelihara pejantan yang belum tentu memiliki genetik unggul. 3) Penularan penyakit lewat saluran reproduksi dapat dicegah karena hanya pejantan-pejantan yang sehat atau bebas dari penyakit yang diproduksi semennya. 4) Semen yang dihasilkan memiliki fertilitas tinggi sehingga calving intervalnya dapat diperpendek dan dapat menurunkan kasus "Repeat Breeding" (kawin berulang bagi betina).
Selain manfaat tersebut , terdapat beberapa kerugian dengan pelaksanaan IB, antara lain : 1) Diperlukan Petugas yang terlatih dan terampil untuk produksi dan penanganan semen. 2) Diperlukan petugas inseminasi buatan (inseminator) yang terampil. 3) Kemungkinan besar akan menyebabkan “inbreeding”. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan pejantan di BIB/BIBD sehingga seekor pejantan diproduksi secara terus-menerus.
Selamat jalan Rafael dan Brown Eye, berikan yang terbaik untuk negeri tercinta.
Dibaca : 971 kali