Adanya tuntutan masyakat terhadap transparansi dan keterbukaan informasi publik terkait kinerja pemerintah, mendorong Kementerian Pertanian melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi. Balai Embrio Ternak menghadiri Rakor PPID yang diselenggarakan pada tanggal 8 – 9 Mei 2018 di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian dengan tema, “Peran PPID dalam Penderasan Informasi Menyongsong Indonesia Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045” . Rakor diikuti sebanyak 325 peserta dari seluruh UK/UPT.

Acara dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Ir Syukur Iwantoro, MS, MBA didampingi Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kuntoro Boga, SP, M.Agr., Ph.D yang sekaligus melaunching website Kementerian Pertanian.  Website yang baru memiliki tambahan feature tampilan yang lebih responsive, menarik, multi bahasa dan memiliki landing page yang memudahkan pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkan dalam sektor pertanian. Tampilan website yang baru, diharapkan mampu menjadi wadah penyampaian Keterbukaan Informasi Publik yang lebih user friendly kepada masyarakat.

Dalam sambutannya Syukur Iwantoro menekankan bahwa keterbukaan Informasi Publik merupakan hak masyarakat. Pemerintah yang proaktif dan terbuka, diharapkan mampu membangun legitimasi dan kepercayaan publik. Era di mana pola hubungan antara Pemerintah dengan masyarakat yang interaktif dan responsif perlu disikapi dan dimanfaatkan secara maksimal.

Pelaksanaan keterbukaan informasi publik Kementerian Pertanian telah mendapatkan penghargaan meraih posisi ke-4 Keterbukaan Informasi Badan Publik pada tahun 2017 untuk kategori Kementerian/ Lembaga dari Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia, dimana pada tahun 2016 berada di posisi ke-7. Hal ini menunjukkan Kementerian Pertanian telah mengalami peningkatan dalam menjalankan kewajiban untuk mengumumkan, menyampaikan dan melayani permohonan informasi publik serta pengelolaan dan dokumentasi dengan sebaik-baiknya.

“Dengan Good Governance, kita akan mampu mendorong partisipasi masyarakat agar mau terlibat dalam pembangunan, dalam hal ini dalam bidang pertanian,” Ujarnya.

“Mengusung tema,” Peran PPID dalam Penderasan Informasi menuju Lumbung Pangan Dunia 2045”, Kementerian Pertanain, dimana selaku Badan Publik Kementerian Pertanian harus melakukan penderasan Informasi kepada masyarakat melalui berbagai media. “Saya mengapresiasi inisasi PPID Utama yang sedang mengembangkan Sistem Informasi DIP yang berbasis on line. Semoga inisiasi tersebut mendorong Kementerian Pertanian menjadi K/L terdepan dalam implementasi keterbukaan Informasi Publik.” Tegasnya.

Hadir sebagai nara sumber dalam acara diskusi Rakor PPID, Romanus Ndau Lendong dari Komisi Informasi Pusat,  Prof Ibnu Samad dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia,  dan PPID Utama Kementerian Keuangan.

Pada saat bersamaan dilaksanakan kegiatan pameran Keterbukaan Informasi Publik yang diikuti oleh 3 PPID UK/UPT berprestasi yaitu Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Badan Karantina Pertanian dan Balai Embri Ternak Cipelang. Pameran bertujuan untuk memberikan gambaran kepada seluruh PPID lingkup Kementan terhadap pelaksanaan pelayanan keterbukaan Informasi Public di masing-masing UK/UPT.  Diharapkan setelah mengunjungi stand pameran, PPID Pelaksana UK/UPT termotivasi untuk mengaplikasikan pelayanan Keterbukaan Informasi Publik di Unit Kerjanya.

Pada hari kedua peserta rakor mengikuti workshop pengelolaan Keterbukaan Informasi Publik. Workshop dibagi dalam 4 kelompok, kelompok:  1) Workshop Pengisian e-Dokument, 2) Penyusunan Daftar Informasi Publik, 3) Pengisian Indo Agropedia dan 4) Penderasan Informasi melaluI Media Sosial.

 

Dibaca : 520 kali