Beranda > Berita Umum > Panen Embrio

Panen Embrio

18 Februari 2010

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR FLUSHING / PANEN EMBRIO :



  1. a. Bahan flushing :
  2. Bahan-bahan untuk flushing menggunakan media instan PBS dan Metal Salt yang dilarutkan dalam 1 liter Aquadestilata dan ditambah 2 % serum serta antibiotik penicillin dan streptomycin 100.000 IU atau 100 mg. Selama ini PBS yang dipakai adalah merk ZA 451 buatan IMV Perancis dan PBS Dulbeccos buatan Gibco Laboratoris. Sebagian media flushing tersebut dipakai untuk mencuci embrio (handling) setelah ditambah 20 % serum. Kalau embrio dibekukan harus menggunakan media freezing, setelah embrio tersebut dicuci dengan media handling. Media freezing yang dipakai adalah gliserol, propandiol dan sucrose. Sedangkan untuk media transfer apabila transfer embrio segar cukup menggunakan media handling setelah embrio dicuci 2 3 kali.
  3. b. Peralatan :
  4. Peralatan flushing yang dipakai adalah :
  5. Balon catheter, stilet, slang plastik, dan botol media dan penampung media. Setelah flushing diadakan evaluasi menggunakn stereo mikroskop dan monitor. Untuk pembekuan embrio menggunakn Cryo cell atau freezing machine. Sedangkan peralatan transfer adalah transfer gun berikut plastic sheat dan outer sheat.
  6. c. Pelaksanaan flushing
  7. Flushing dilakukan pada hari ke 7 atau 8 setelah estrus (hari ke 0 adalah hari pada saat estrus terlihat pertama kali).
  8. Langkah pelaksanaan flushing sebagai berikut :
  9. Ternak donor ditempatkan di dalam kandang jepit khusus dengan bagian depan ditinggikan 10 20 cm. Imobilisasi ternak donor sangat penting untuk kelancaran pelaksanaan pengambilan embrio, juga keamanan bagi operator dan ternak sendiri.
  10. Evakuasi rektum, faeces dikeluarkan dengan cara manual dengan tangan bersarung.
  11. Alat reproduksi diperiksa per rektum, meliputi servik, uterus dan ovaria, jumlah Corfora Lutea yang ada pada ovaria kanan dan kiri dihitung.
  12. Epidural Anastesi dengan Procain HCl atau Xylocain HCl 2 % sebanyak 4 6 ml, gunanya untuk memudahkan pemasukan catheter dan mengurangi timbulnya defikasi sewaktuu jpelaksanaan flushing berlangsung.
  13. Pemberian Traguilizer apabila ternak tidak tenang, dengan pemberian Ocepmazine atau Xylazine.
  14. Daerah perinium, pangkal ekor, vulva dan sekitarnya dibersihkan dengan air, disabun kemudian dibilas dengan larutan antiseptik.
  15. Setelah semuanya siap maka servik perlu dibuka terlebih dahulu. Pemasukan semua peralatan ke dalam alat reproduksi harus dalam keadaan aseptis dan steril. Untuk mencegah pencemaran terhadap alat reproduksi dan menjaga kualitas embrio.
  • -Pemasukan dilatators harus hati-hati dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri melakukan fiksasi servik per-rectum untuk memandu pemasukan dilatators tersebut.
  • -Pembukaan servik dilakuakan sampai cincin ke empat dari servik, sampai dilatators memasuki bagian kaudal dari korpus uteri.
  1. Bila servik dibuka sepenuhnya dan selanjutnya disiapkan catheter foley yang sudah dimasuki stilet khusus untuk membuatnya kaku.
  • -Catheter folley dilumasi dengan jelly dan pemasukannya dilakukan dengan cara aseptis. Pemasukan catheter folley lewat servik juga dilakuakn secara manual, pemasukan dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri melakukan fiksasi servik perektum untuk memandu pemasukan catheter ke dalam servik. Pemasukan catheter folley sampai mencapai Koruna Uteri sapanjang pertengahan koruna, balon pada catheter kemudian di isi udara dengan volume 15 20 ml tergantung dari diameter Lumen Uterus. Pada pengisian balon dilakukan control volume dan keterangan dinding Lumen Uterus per rektum.
  1. Stilet kemudian dicabut dan catheter dihubungkan dengan selang penyambung berbentuk V. Satu ujung dihubungkan ke botol penampung yang sudah berfilter, sedang ujung yang lain dihubungkan dengan botol plastic 500 ml yang berisi media pembilas, yang ditempatkan tinggi sehingga media bisa mengalir, atau yang dimasukan ke dalam pompa Uterus otomatis
  2. Dicegah terjadinya gelombang udara di dalam selang penyambung dan kini siap dilakukan pembilasan Uterus untuk mengumpulkan embrio.
  3. Pembilasan Uterus dilakukan dengan membuka klem Inlet dan menutup klem Outlet, baik dengan pompa uterus otomatis maupun secara manual media pembilas dibiarkan mengalir sebayak 50 ml. dalam keadaan klem Inlet tertutup dilakuakan massage dan manipulasi uterus, Kornua Uteri diluruskan beberapa menit untuk menghindari adanyaa embrio yang tersekap dalam afeks Uteri yang melengkung, kemudian klem outlet dibuka untuk mengeluarkan media pembilas.
  4. Cara pembilasan ini diulang lagi, sehingga untuk satu Kornua Uteri dibutuhkan 300 - 500 ml media pembilas.
  5. Setelah pembilas pada satu Kornua selesai kemudian dilanjutkan dengan Kornua yang satunya. Pemindahan catheter dilakukan dengan pengempesan balon terlebih dahulu, catheter dimasuki stilet kembali dengan dipandu secara manual per rectum catheter dikeluarkan dengan hati-hati dari Kornua, sampai di Corpus kemudian catheter kembali dimasukan ke dalam Cornua yang satunya. Penempatan catheter sama seperti sebelumnya ujung catheter menempati kurang lebih separuh panjang Kornua. Balon kembali di isi udara, stilet dicabut, catheter dihubungkan dengan selang penyambung dan di mulai pembilasan Cornua dengan cara yang sama.
  6. Botol penampung kemudian dilepas, diambil bagian cawan atas yang berfilter embrio diharapkan akan tersaring dan terkumpul pada awan ini, selanjutnya dilakukan pemeriksaan evaluasi dan pemilihan embrio.

Dibaca : 3.529 kali


Lokasi Kami

Peta Lihat di Google Map

Tidak puas dengan pelayanan kami? klik berikut:

https://lapor.go.id/ SABERPUNGLI
Dupak e-Personal

Aksesibilitas

Pembaca Layar
Kontras
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jeda Animasi
Ramah Disleksia
Kursor
Jarak Baris
Perataan Teks
Saturasi
Reset