Seleksi resipien yang tepat untuk Transfer Embrio (TE) merupakan salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan TE di lapangan.  Begitu juga dengan TE dengan menggunakan embrio sapi Belgian Blue (BB).  Rencananya, TE dengan embrio BB akan menggunakan sapi resipien dengan berbagai bangsa sapi baik sapi perah maupun sapi potong (Simmental, Limousin, Brahman, PO). 

Dalam pengembangan sapi Belgian Blue di Indonesia, BET Cipelang menjalin kerja sama dengan UPT lingkup kementan yang lain yang berasal dari UPT PKH, Badan Litbang dan Badan SDM.   Berdasarkan hasil pertemuan pengembangan sapi Belgian Blue yang dilaksanakan di Bogor bulan September lalu, telah disepakati bahwa, selain BET Cipelang, UPT lain yang terlibat dalam pengembangan sapi Belgian Blue ini diantaranya adalah : BPTU Padang Mangatas, BPTU Sembawa, BBPTU Baturraden, Balitnak Ciawi, STPP Bogor, BBPKH Cinagara, STPP Magelang, BBPP Batu, STPP Malang dan Loka Penelitian Grati.  Pelaksanaan TE akan dilaksanakan di BET Cipelang dan 10 (sepuluh) UPT yang terlibat di atas. 

Tahap awal yang telah dilalui adalah pelaksanaan seleksi resipien pada seluruh UPT yang terlibat.  Pendataan calon resipien yang akan digunakan sebagai resipien pada TE dengan embrio BB telah dimulai pada akhir September 2017 dan selesai pada minggu ketiga bulan Oktober 2017.  Pendataan dan seleksi resipien dilakukan dengan melakukan verifikasi data di lapangan terhadap data rekording sapi calon resipien, seleksi performans calon resipien dan pengecekan kondisi reproduksi sapi calon resipien.  Sapi-sapi yang telah ditetapkan sebagai calon resipien akan selalu dipantau kondisi kesehatan dan reproduksinya sehingga pada awal tahun 2018, sapi-sapi calon resipien ini akan siap untuk dilakukan TE.  Pengecekan kesehatan hewan juga dilakukan oleh Balai Veteriner Subang dan Balai Besar Veteriner Wates untuk memastikan bahwa sapi resipien yang akan digunakan merupakan sapi yang sehat dan bebas dari penyakit reproduksi.        

 

Dibaca : 568 kali