Penerapan teknologi IB dan TE sudah dikenal luas oleh masyarakat peternak di Indonesia.  Pemanfaatan teknologi IB terbukti mampu meningkatkan populasi ternak dengan cepat.  Dalam upaya meningkatkan mutu genetik ternak, perlu diimbangi dengan pemanfaatan teknologi TE dengan menggunakan embrio yang berasal dari sapi donor dan pejantan unggul sehingga diharapkan akan lebih banyak keturunan unggul yang dihasilkan kemudian.  Jika dibandingkan dengan kawin alam dan IB, teknologi TE terbukti mampu memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan keturunan dengan mutu genetik unggul yang setara dengan tetuanya.  Sebagai gambaran, dengan kawin alam seekor pejantan hanya mampu mengawini satu ekor betina, namun dengan teknologi IB seekor pejantan mampu mengawini sekitar 320 ekor betina sekali kawin.  Sedangkan dengan teknologi TE, seekor betina yang secara alami hanya mampu beranak sekali setahun mampu menghasilkan 20 – 30 ekor keturunan dalam  waktu setahun.

Keberhasilan pelaksanaan TE sangat ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah keterampilan petugas, kualitas embrio dan ternak resipien.  Agar pelaksanaan TE dapat maksimal, diperlukan tenaga teknis yang handal yang mampu melaksanakan TE di lapangan.  Pelatihan bagi petugas TE di lapangan perlu dilakukan karena lokasi resipien yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia.  

Petugas TE di lapangan yang terbatas dan minat peternak terhadap TE yang meningkat mendorong kami untuk terus melakukan peningkatan SDM yang terampil untuk pelaksanaan TE di daerah.  Pelatihan bagi petugas TE dari daerah untuk mendukung kegiatan SIWAB 2017 bekerjasama dengan Badan SDM Pertanian khususnya BBPP Batu Jawa Timur dan BBPP Kupang NTT.   Pelatihan TE dilaksanakan dalam 2 (dua) angkatan, angkatan pertama dilaksanakan pada tanggal 5 s.d 18 Juli 2017 sedangkan angkatan kedua rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Juli s.d 08 Agustus 2017.  Pelatihan tahap pertama dibuka langsung oleh kepala BET Cipelang drh. Oloan Parlindungan, MP.  Pada tahap pertama ini, peserta pelatihan berasal dari Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Sulawesi Tengah, NTT, Sulawesi Selatan, BBPKH Cinagara dan BBPP Batu.

Tujuan dilaksanakannya pelatihan TE diantaranya adalah : 1) untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan TE bagi petugas di daerah, 2) pemahaman petugas tentang faktor-faktor penentu keberhasilan TE dan 3) mendukung pelaksanaan UPSUS SIWAB.  Dengan adanya pelatihan ini diharapkan petugas di daerah yang terampil dan menguasai teknik TE akan bertambah sehingga keberhasilan TE di daerah akan meningkat.

Dibaca : 754 kali