Beranda > Berita Umum > Embrio In Vivo

Embrio In Vivo

18 Februari 2010

Pelaksanaan Produksi Embrio In Vivo

1. Pengamatan estrus atau birahi pada sapi donor yang akan diprogram

2. Pemasangan Preparat Progesteron, yaitu memasukkan preparat tersebut ke dalam vagina/implant vagina yang bertujuan untuk sinkronisasi berahi.

3. Seleksi Donor, yaitu melakukan palpasi rektal terhadap sapi calon donor untuk menentukan status reproduksi (fase folikuler atau fase luteal) dan kesehatan sapi donor yang layak atau tidak untuk diprogram.

4. Superovulasi, Sinkronisasi dan Inseminasi

Secara alami sapi betina melepaskan satu sel telur pada saat estrus. Untuk memperoleh sel telur lebih dari satu pada saat yang bersamaan, maka dilakukan superovulasi dengan menggunakan hormon Gonadotropin (FSH). SOV dilakukan dengan cara penyuntikan hormon FSH selama 4 (empat) hari berturut-turut pagi dan sore (interval waktu + 12 jam), dengan dosis menurun. Pada hari ketiga, selain melanjukan pemberian hormon FSH, diberikan juga hormon Prostaglandin (PGF2) sebanyak dua kali untuk menggertak berahi.

5. Inseminasi Buatan (IB)

Inseminasi Buatan (IB) dilaksanakan pada hari kedua-ketiga / 48-72 jam setelah pemberian PGF2 atau setelah donor tersebut memperlihatkan berahi, IB dilakukan sebanyak tiga kali dengan waktu interval 12 jam.

6. Flushing

Flushing dilakukan pada hari ketujuh setelah berahi atau IB pertama.

Pelaksanaan flushing adalah sebagai berikut :

a. Siapkan media flushing (Lactated Ringer + Calf serum 1% + Antibiotik) dan anastesia lokal (Lidocain HCl 2%).

b. Siapkan peralatan : Folley Catheter, stilet, Cervic expander, selang silicon, botol penampung media, jarum suntik 18 G, spuit 50cc, 20cc, 10cc, 5cc, gunting bengkok, plastik glove, intra uterin injector/gun spul.

c. Sapi donor ditempatkan pada kandang jepit kemudian keluarkan feses dari rektum dan mengecek ovarium untuk mengetahui berapa jumlah corpus luteum (CL) sapi donor tersebut.

d. Bersihkan bagian belakang/sekitar rektum, vulva dengan air bersih, kemudian desinfeksi dengan kertas tissue dan kapas alkohol.

e. Berikan epidural anastesi dengan menggunakan Lidocaine HCl 2% tulang sakral-tulang ekor I atau diantara tulang ekor I-II.

f. Setelah anastesi memberikan reaksi, yang ditandai dengan ekor yang lemas, maka ekor diikat dengan menggunakan tali.

g. Memanipulasi alat reproduksi dengan cerviks expander untuk mempermudah pembukaan serviks, kemudian masukkan Folley catheter dan menempatkannya dalam uterus kiri/kanan dan balon catheter diisi udara sesuai dengan besar lubang saluran uterus (10 20ml) dengan menggunakan spuit 20cc.

h. Perlakuan selanjutnya adalah stilet dicabut, kemudian balon catheter disambung dengan selang plastik yang menghubungkan botol media flushing dengan botol penampung media.

i. Pembilasan dilakukan secara berulang-ulang menggunakan media flushing antara 30 60 ml per pembilasan.

j. Volume total media flushing berkisar antara 500 ml untuk masing-masing kornua kiri dan kanan. Media yang masuk dan keluar dari uterus kemudian ditampung dalam botol penampung, diusahakan dalam jumlah yang sama.

k. Setelah selesai flushing, sapi donor disuntik dengan preparat prostaglandin F2a sebanyak I dosis dengan tujuan meluruhkan CL sehingga sapi cepat kembali birahi dan kemudian uterus dispool dengan antibiotik/antiseptik (penstrep/Iodin Povidon 2% 30-50ml) dengan menggunakan intrauterin injektor.

Dibaca : 5.622 kali


Lokasi Kami

Peta Lihat di Google Map

Tidak puas dengan pelayanan kami? klik berikut:

https://lapor.go.id/ SABERPUNGLI
Dupak e-Personal SIRUP

Aksesibilitas

Pembaca Layar
Kontras
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jeda Animasi
Ramah Disleksia
Kursor
Jarak Baris
Perataan Teks
Saturasi
Reset