Beranda > Berita Umum > Dubes Belgia Kunjungi BET Cipelang
Dubes Belgia Kunjungi BET Cipelang
06 Maret 2017
Sapi Belgian Blue pertama yang lahir dari hasil TE di BET Cipelang yang telah diberi nama GATOT KACA oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Dr. Surahman Suwardi telah menjadi trending topic dan mencuri perhatian semua pihak termasuk sang Duta Besar Belgia untuk Indonesia. Kelebihan sapi Belgian Blue dibandingkan dengan sapi dari bangsa lain adalah kemampuannya untuk menghasilkan karkas mencapai 73%, kualitas prime cut yang tak kalah dengan sapi wagyu, kandungan lemak yang relatif lebih rendah dan efisiensi dalam penggunaan pakan.
Hari minggu tanggal 5 Maret 2017 merupakan hari yang bersejarah bagi BET Cieplang. Di hari itu, BET mendapatkan kunjungan dari Duta Besar Belgia untuk Indonesia Mr. Patrick Hermann, Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Dr. Arif Havas Oegroseno, SH, MH, staf ahli menteri pertanian bidang investasi Ir. Syukur Iwantoro, MS, MBA beserta rombongan. Letak BET Cipelang di lereng gunung Salak, dengan kemiringan 8-50% dan suhu rata-rata 18-22C tak menghalangi semangat rombongan Duta Besar untuk menyaksikan secara langsung keberhasilan BET Cipelang dalam menghasilkan sapi pure breed Belgian Blue pertama di Asia Tenggara.
Sejak tahun 2016, BET Cipelang dengan visinya Menjadi Sumber Benih dan Bibit Unggul Nasional mulai mengaplikasikan semen beku dan embrio beku Belgian Blue pada sapi-sapi di BET Cipelang. Aplikasi Inseminasi Buatan (IB) pada sapi Limousin, Simmental dan FH sebanyak 45 straw menghasilkan kebuntingan sebanyak 18 ekor (CR = 40%) dan sampai dengan hari ini telah lahir sebanyak 6 ekor. Aplikasi Transfer Embrio (TE) sebanyak 10 straw embrio telah mampu menghasilkan 1 ekor sapi jantan pure breed Belgian Blue. Hasil persilangan antara Belgian Blue dengan Simmental dan FH lahir secara normal, sedangkan Pure Breed Belgian Blue lahir secara Sectio Cecaria karena berat lahirnya yang besar. Walaupun keberhasilan IB dan TE pada sapi Belgian Blue masih relatif rendah dibandingkan dengan sapi-sapi dari bangsa lainnya, BET Cipelang terus berusaha meningkatkan keberhasilannya dalam memproduksi sapi-sapi unggul untuk Indonesia.
Tidak hanya melihat Gatot Kaca Mr Patrcik melihat fasilitas kandang pemeliharaan sapi-sapi bibit, laboratorium produksi embrio dan menyaksikan secara langsung proses flushing (panen embrio) yang dilakukan oleh petugas petugas handal yang dimiliki oleh BET Cipelang.
Mr. Patrick Hermann sangat senang dapat melihat secara langsung sapi Belgian Bue dan kagum dengan keberhasilan BET Cipelang dalam menghasilkan pure breed Belgian Blue yang lahir sebagai hasil transfer embrio pertama di Asia Tenggara. Kerjasama Indonesia dengan Belgia bukan hanya dalam hal teknologi maritim dan energi, namun juga dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan, keamanan pangan, ekonomi dan juga industri. Dalam kaitannya dengan sapi Belgian Blue yang telah mampu dihasilkan di BET Cipelang ini, Mr. Patrick menyebutkan bahwa hal ini merupakan kerjasama scientific, yang merupakan inovasi dan investasi jangka panjang bagi Indonesia dalam menghasilkan bibit-bibit unggul. Beliau sangat bangga karena Belgia mampu berperan dalam mendukung perkembangan peternakan di Indonesia. dalam kesempatan yang sama, Mr. Patrick juga menyampaikan kebanggaannya akan kemampuan tenaga ahli BET Cipelang dalam mengimplementasikan teknologi yang dikombinasikan dengan kearifan lokal untuk mendukung pemenuhan kebutuhan protein bagi Indonesia. Mr. Patrick berharap Indonesia mampu menjadi pemimpin dunia dalam bidang pemenuhan kebutuhan pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Ir. Syukur Iwantoro menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan kepada kita untuk melakukan peningkatan produksi daging. Peningkatan produksi daging ini dapat dilakukan dengan 3 cara diantaranya adalah adanya jaminan ketersediaan bahan pakan yang murah dan berkesinambungan, tersedianya bibit-bibit unggul yang mampu menghasilkan daging yang tinggi dan ketersediaan investor sebagai penggerak percepatan bibit-bibit baru di Indonesia. Untuk menghasilkan bibit-bibit unggul dapat dilakukan dengan cara IB yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan pure breed serta melalui transfer embrio seperti yang telah dilakukan di BET Cipelang, sehingga dapat dihasilkan sapi-sapi bibit unggul dalam waktu singkat. dalam kaitannya dengan sapi Belgian Blue, Ir. Syukur Iwantoro, MS,MBA berharap dalam 4 5 tahun ke depan kita bisa memiliki Belgian Blue Indonesia. Satu hal yang juga menentukan keberhasilan pengembangan bangsa sapi baru di Indonesia adalah adanya investor yang konsen dalam mengembangkan sapi bibit unggul. Karena ketika kita berbicara investasi, investasi pada sapi bibit merupakan investasi jangka panjang yang baru kelihatan hasilnya setelah 4 5 tahun ke depan. Dalam hal ini, masuknya bibit Belgian Blue ke Indonesia merupakan inisiator dari Duta Besar Indonesia untuk Belgia pada waktu itu (2010-2015) yaitu Dr. Arif Havas Eogroseno, SH, MH. Disampaikan pula oleh Ir Syukur Iwantoro, MS,MBA akan ada kerjasama antara Belgia dengan Indonesia terkait tenaga ahli Teknologi dan peralatan, baik dengan mengirimkan Expert Belgia ke Indonesia atau sebaliknya.
Disampaikan oleh Dr. Arif Havas Oegroseno, SH, MH, untuk saat ini Sapi Belgian Blue merupakan satu-satunya sapi yang menyandang nama negara. Hal ini merupakan komitmen pemerintah Belgia yang hanya menjual sapi dengan kualitas terbaik. Pemasukan semen beku dan embrio beku dari Belgia merupakan pilihan terbaik dibandingkan jika harus memasukkan sapi hidup yang memiliki resiko yang tinggi terutama selama transportasi. Pembentukan sapi Belgian Blue merupakan proses yang membutuhkan waktu yang sangat panjang dan dipicu terjadinya perang dunia yang menyebabkan tingginya kematian sapi pada waktu itu. Kondisi tersebut memicu pemerintah Belgia untuk menghasilkan sapi dengan kemampuan menghasilkan karkas yang banyak. Keberhasilan Belgia dalam menghasilkan sapi Belgian Blue merupakan upaya pemerintah Belgia dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi penduduknya.
(Editor : Sri Wahyuni Siswanti), copy right@betcipelang.
Dibaca : 1.335 kali